Kepada saudara-saudariku para du’at…
Yaa ikhwan wa akhwati, telah sampai kepada kita…
kewajiban untuk berdakwah, di atas ‘ilmu dan cara yang sesuai sunnah…
Yaa ikhwan wa akhwati, kenapa engkau tersibukkan dengan isbal, jilbab, dan had…
sesungguhnya kaum munafik bisa melakukan itu yaa akhwat wa ikhwan…
“Lalu, apa beda kita dan kaum munafik ?” kata seorang ikhwan…
yaa akhi yaa ukhti… sesungguhnya amalan batin lah yang membedakan kita dan mereka
Yaa akhi yaa ukhti, jangan antum bersu’uzhon kepada ana dahulu…
Ana tidak menafikan pentingnya had, jilbab, isbal, dan lain-lain yaa ukh…
Tapi bukankah ada perkara yang lebih penting, sangaaat jauh…
Amalan bathin yaa akhi… yaa ukh…
Apakah Allah meridhoi had didirikan, jibab dilaksanakan, tetapi mereka sembah kubur ?
Apakah Allah meridhoi had didirikan, potong tangan dilaksanakan, tapi masyarakat cela Sahabat Nabimu ?
Yaa akhi yaa ukhti pikirkan sebelum tidurmu, di waktu luangmu…
Sebelum mereka benar-benar berada di atas tauhid yang lurus…
adakah yang bisa menjamin mereka bisa menikmati surga yang mengalir sungai madu ?
Apakah diterapkannya had dan mereka tidak isbal akan memasukkan mereka ke surga firdaus
ketika mereka meyakini bahwa Al-qur’an itu makhluq ?
Apakah menurunnya tingkat korupsi dapat membuat mereka terhindar dari neraka ketika itu
mereka mati dalam menyekutukan Allah yang Satu ?
Ketika diri tersibuk dengan sesuatu yang fardhu kifayah…
dan terlalaikan dari kewajiban utama…
ketika itu kita merasa mengadakan perbaikan…
tapi sungguh kita telah juga mengadakan kerusakan…
kita biarkan kesyirikan merajalela…
pemahaman filsafat merusak orang-orang dari ‘aqidah ash-shahihah…
pemikiran barat menghindarkan orang dari jalan para sahabat dalam beragama
dan itu semua kita toleransi begitu saja ?
hanya karena untuk mendirikan negara islamiyah ?
mustahil para du’at !
tidak akan berdiri khilafah…
tanpa tauhid yang benar…
tanpa pemahaman masyarakat ketika dulu Rasulullah…
mendirikan khilafah di Madinah…
Yaa akhi ukhti, ana bukan untuk mengadu…
atau memberikan pemahaman rancu…
ana hanya mengajak merenung…
berpikir dan ruju’ ke pemahaman yang satu…
pemahaman yang diridhoi Allah yang Satu…
yang akan menjadikan Umat Satu
yaitu pemahaman yang terhindar dari distorsi pemahaman baru…
yaitu pemahaman para sahabat Nabimu…
yang begitu setia menemaninya di kala apapun…
yang berkorban dengan harta dan jiwanya sekalipun…
Dan mereka ridho terhadap Allah dan Allah ridho terhadap mereka itu…
dan ada yang dijamin masuk dalam surga Tuhanmu…
Dan kita masih memilih jalan jalan…
yang diusung oleh orang orang yang begitu semangat tanpa peduli koridor syari’at…
hingga menyelisihi prinsip para sahabat bahkan Nabi Muhammad…
dalam berdakwah atau dalam pemahaman yang mendasar…
yaa akhi yaa ukhi aku harap…
kita kembali ruju’ ke pemahaman yang satu dan menyatukan umat…
yaitu yaa ukh yaa akh…
pemahaman para sahabat…
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 Comments:
Posting Komentar